Assalamualikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama
marilah kita mengucapkan puji dan syukur kita kepada Allah SWT. Karena berkat
rahmat, karunia serta hidayah-Nya jualah sehingga pada kesempatan ini detik ini
kita semua masih diberikan kesehatan, kekuatan untuk dapat hadir di tempat yang
kita cintai ini, dalam rangka mengikuti lomba Ramadhan Ceria Laporo yang
diadakan oleh organisasi HIPPMAL Kendari tahun 2014 yang diselenggaraklan di
Masjid Nadhatul Fhata Labahawa.
Salawat
serta wasalam semoga tetap tercurahkan Kepada nabi besar Muahammad Saw, karena
beliaulah pembawa ajaran yang benar yakni agama islam, agama yang senan tiasa
diridhoi oleh Allah Swt dari alam kegelapan kealam yang terang benderang yang
penuh iman dan islam seperti kita rasakan pada kesempatan hari ini.
Kaum muslimin dan muslimah yang dirahamati Allah
Swt.
Izinkanlah saya akan mebawakan
judul cerema saya yang berjudul :
“BERBUAT BAIK TERHADAP KEDUA ORANG TUA”
Ada
seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah Saw, siapakah orang yang harus
aku patuhi Rasulullah Saw, menjawab Ammuka Ibu, kemudian sahabat kembali
bertanya siapa lagi ya Rasulullah, tetap memberikan jawaban yang sama Amuka Ibu
hingga tiga kali, kemudian sahabat
bertanya lagi siapalagi ya Rasulullah, Rasulullah dengan hati yang tabah ia
menjawabnya kembali Abukka Ayahmu.
Kaum
muslimin dan muslimah yang dirahamati Allah Swt.
Berbuat
baik kepada kedua orang tua adalah merupakan perintah agama. Perintah berbuat
baik kepada orang tua, berulang kali disebutkan dalam Al-qur’an dan hadis Nabi
Saw. Bahkan dalam ayat Al-qur’an perintah berbuat baik kepada kedua orang tua.
Sebagaimana Allah Swt dalam firman-Nya dalam Al-qur’an surah al-ahqaf ayat 15 :
Yang
artinya : “Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,........ “(al-ahqaf : 15)
Dari
ayat tersebut, menunjukan bahwa betapa pentingnya berbuat baik kepada kedua
orang tua, sehingga perintah itu setelah perintah menyembah kepada Allah Swt.
Setelah kekuasaan Tuhan yang Maha Pencipta, kedua orang tualah yang menjadi
perantara kelahiran kita di dunia dan keduanya juga telah merawat kita sejak
kecil hingga dewasa.
Kaum
muslimin dan muslimah yang dirahamati Allah Swt.
Dan
sebagaimana yang kita ketahui, semenjak dalam kandungan, ibu telah banyak
berjuang dan berkorban demi keselamatan anaknya. Dalam berbuat baik apapun, ibu
selalu berhati-hati demi keselamatan anaknya. Tugas seorang ibu sangat berat,
ia harus merawat , menyusui, mendidik, dan melindunginya hingga menjadi dewasa.
Semua
dilakukan dengan senang hati dan tukus ikhlas meski harus bersusah payah dan
tak kenal lelah. Begitulah jerih payah, perjuangan dan pengorbanan seorang ibu.
Demikian juga perjuangan seorang ayah demi anaknya juga tak bisa dipandang
ringan. Tanggungjawab dan pengorbanannya juga begitu besar dalam mencari
nafkah, melindungi keluarga. Semuanya dilakukan dengan ikhlas tanpa
mengharapkan suatu balasan apapun. Ketika pengorbanan dan jerih payah kedua
orang tua yang besar kasih sayangnya, perhatianya, serta pendidikan yang mereka
berikan kemudian dibalas dengan kedurhakaan oleh seorang anak, maka pantaslah
perbuatan anak tersebut tergolong sebagai dosa besar. Berbuat dan berbakti
kepada kedua orang tua adalah wajib bagi setiap orang. Sedangkan berani dan
mendurhakai kedua orang tua termaksud perbuatan dosa besar. Begitu pentingnya
berbuat baik kepada kedua orang tua sampai keridhoan dan kemurkaan Allah Swt. Terikat erat dengan keridhoan
dan kemurkaan kedua orang tua
sebagaimana sabda Rasulullah Saw. Berikut ini :
Artinya
: “ Barang siapa yang membuat keridhoan kedua orang tua sungguh dia telah membuat keridhoan
kepada pencipta-Nya dan barang siapa
yang membuat murkah kedua orang tua sunggu dia telah membuat murkah
pencipta-Nya”
Kaum
muslimin dan muslimah yang dirahamati Allah Swt.
Pada
dasarnya semua bentuk peribadahtan adalah bertujuan untuk mendapatkan keridhoan
-Nya ketika kita melakukan shalat lima waktu, membayar zakat, berpuasa,
menolong antar sesama, beramal sosial, dan ibadah-ibadah yang lain. Kemudian
kita belum bisa membuat kerelahan hati kedua orang tua dan bahkan selalu
menyakitinya, maka amal-amal yang kita lakukan bisa jadi sia-sia belaka dan tak
mendapat apa-apa dari Allah Swt. Disebabkan terhalangnya oleh ridho Allah oleh
ketidak ridhohan dan kemarahan hati kedua orang tua. Sebab kemarahan kedua
orang tua dapat menjadikan kemarahan Allah Swt.
Kaum
muslimin dan muslimah yang dirahamati Allah Swt.
Oleh
sebab itu, mari kita usahakan dengan sebaik-baiknya, agar hati kedua orang tua
senang dan rela dengan apa yang kita katakan dan yang kita kerjakan. Bial hati
mereka legah niscaya akan banyak membawah kebaikan dan manfaat bagi hidup kita,
baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Dan sebaliknya, kemarahan dan
ketidak relaan hati kedua orang tua akan sangat mungkin menyempitkan usaha kita
bahkan membawa kesengasaraan hidup di dunia maupun di akhirat. Sebagamana Allah
Awt berfirman dalan Al-qur’an surah An-nisa’ ayat 36 :
* (#rßç6ôã$#ur ©!$# wur (#qä.Îô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ,,,,,,,,, ÇÌÏÈ
Artinya
: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa,,,,, (Q.S Ani-nisa : 36)
Kaum
muslimin dan muslimah yang dirahamati Allah Swt.
Semoga
Allah selalu menganugrahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua,
sehingga kita mampu memenuhi kewajiban kita sebagai anak terhadap kedua orang
tua kita dengan sebaik-baiknya. Dan semoga kita tergolong hamba hambah-Nya yang
menadapat ridho-Nya, karena keridhoan kedua orang tua, sehingga kita
mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Aamiiin....
Kaum
muslimin dan muslimah yang dirahamati Allah Swt.
Demikianlah
cerama yang dapat saya samapaikan. Apabila ada kata-kata yang menyinggung di
hati hadirin sekalian yang ada disini pada kesempatan ini saya mengucapkan
permohonan maaf. Seperti pepatah mengatakan :
-
Jika pedang mengiris kulit;
-
Masih hendak untuk mencari obatnya, tapi;
-
Jika lidah ini yang menyinggung hati hadirin
sekalian yang ada disini, karena isi hati manusia siapa yang tahu?;
-
Maka dari itu, hanya ucapan maaf yang tulus dan
ikhlas yang dapat saya berikan untuk mengobati hati hadirin sekalian.
Akhirul kalam ...
Billahi taufik Walhidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar